Sukun, MC – Sempat jatuh bangun dalam
berbisnis, tidak membuat Adam Azis kapok menekuni dunia usaha budidaya
cacing. Setelah satu setengah tahun menggeluti, anggota Kelompok Tani
Sri Mulyo Kecamatan Sukun ini mulai merasakan sukses. Azis menunjukan cacing yang dipelihara
Dari sebanyak enam kotak cacing yang dikelolanya, seminggu tidak
kurang dari 50-60 Kg cacing dihasilkan. Ini masih ditambah penghasilan
dari pupuk bekas cacing yang terus meningkat dari hari ke hari.
Azis mengatakan selama ini permintaan pasar terhadap cacing sangat
tinggi, mulai dari pengusaha kolam pancing, Dinas Perikanan hingga
perusahaan obat. Dari permintaan 2 kuintal, seminggu hanya disanggupi
seperempatnya saja, padahal harganya cukup lumayan. Satu kilogram cacing
Rp 50.000.
“Selama ini untuk pasar cacing bagus, belum sampai saya menjualnya
keluar, pembeli sudah berbondong-bondong sendiri ke tempat kami,” jelas
Azis, senin (3/9).
Mengenai pakan cacing sendiri Aziz mengaku selam ini tidak pernah
repot, sebab nasi bekas, pupuk kandang, kotoran kelinci, sampah dapur
organik semua bisa dilahap cacing dengan baik. Karena itu seandainya di
Kota Malang bisa lebih banyak lagi pengusaha cacing, tentu bisa
mengurangi sampah-sampah di Kota Malang yang saat ini menjadi problem
tersendiri.
Dengan prospek pasar yang masih sangat bagus, Azis menyebutkan, saat
ini terus berusaha meningkatkan kapasitas produksi. Dia berharap, suatu
saat bisa memenuhi permintaan sebanyak 2 kwintal per minggu.
“Dua kuintal per minggu. Itu baru dari beberapa pemesan, saya yakin
pesanan akan semakin banyak melihat saat ini di Kota Malang masih langka
yang menekuni bisnis cacing,” tegas Azis.
Terkait pemeliharaan cacing sendiri Aziz mengaku tidak rumit, cukup
diberi makan cukup dan kelembapan tempat pemeliharaan dijaga sesuai suhu
kamar. Cacing akan cepat besar dan berkembang biak. Penyiraman bisa
dilakukan sore hari saja, atau pagi-sore tergantung cuaca, penyiraman
bisa menggunakan air sumur, air PDAM ataupun air sungai, asalkan tidak
tercemar.
Petugas kesehatan dari Puskesmas janti, Siti Muhimatul mengakui, Azis
sangat kreatif dalam membangun sebuah usaha. Selain ternak cacing dia
juga memadukannya dengan budidaya ketela cilembu, beternak lele,
budidaya tomat, budidaya terong sehingga bisa semakin banyak yang
dipanen.
“Produk yang dikeluarkan dari usaha Azis juga organik, sehingga kami
senang membeli produk-produk yang dihasilkan karena bebas dari
pencemaran bahan kimia,” terang Siti. (cah/dmb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar