Mungkin sebagian orang belum mengetahui rahasia cacing tanah
yang satu ini. Banyak juga yang menanyakan cara membedakan jenis
kelamin cacing. Dalam bahasa Inggris cacing sering disebut dengan
istilah worm, vermes, dan helminth. Cacing, dalam kerajaan binatang
termasuk hewan invertebrata atau tanpa tulang belakang. Cacing
diklasifikasikan kedalam tiga phylum, yaitu Platyhelminthes,
Aschelminthes (Nemathelminthes), dan Annelida.
![]() |
Peternak Cacing Tanah Yogyakarta |
Cacing tanah merupakan hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal artinya aktivitas hidupnya lebih banyak pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat. Fototaksis negatif artinya cacing tanah selalu menghindar kalau ada cahaya, bersembunyi di dalam tanah. Bernafasnya tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya. Oleh karena itu permukaan tubuhnya selalu dijaga kelembabannya, agar pertukaran oksigen dan karbondioksida berjalan lancar.
Usia cacing tanah bisa mencapai 15 tahun, namun umur produktifnya hanya sekitar 2 tahun. Cacing dewasa yang berumur 3 bulan dapat menghasilkan kokon sebanyak 3 kokon per minggu. Di dalam kokon terdapat telur dengan jumlah antara 2 – 20 butir. Telur tersebut akan menetas menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2 – 5 minggu. Rata-rata hidup cacing adalah 2 ekor perkokon. Cacing akan menjadi dewasa dan siap kawin wetelah berumur 2 – 3 bulan.
Dalam pertumbuhannya, pertambahan berat cacing sampai berumur satu bulan adalah sekitar 400 persen, 1 – 2 bulan 300 persen, dan 2 –3 bulan 100 persen. Dalam satu siklus (3 bulan) 1 kg induk cacing menghasilkan 6 kg cacing. Dalam 1 kg cacing terdapat sekitar 2000 ekor. Sedangkan berat keringnya adalah sekitar 20 persen dari berat basah.
Nah dari hasil uraian di atas bisa kita ambil kesimpulan dengan akhir bahwasannya cacing memiliki dua jenis kelamin dalam satu cacing dan membutuhkan pasangan untuk berkembangbiak, semoga dapat bermanfaat informasi ini dan slemat beternak cacing tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar